Minggu, 02 Mei 2010
buah dari imaji seorang pemimpi "kumbang tak bersayap"
Hujan di Terik Menta
Created on January 20, 2010
By. Thamrin
Hujan di terik mentari
Bak tetes-tetes kesedihan yang tak kunjung reda
Jatuh menjadi setajam paku
Menghempas ke dalam ke jantungQ
Resah tak jua terhenti
awang hitam mulai menyelubung mentari
Cahaya-cahaya petir menyambar begitu semangat
Mata-mata hitam memandang awas kepadaQ
Menunduk aku, terpaku dan terdiam
Tak ada isak tangis yang terdengar
Tetap mengepal tangan dengan erat
Menunggu awang hitam menjauh dariku
DIRIMU sang EMBUN
Created by Armada Tham On march 31th, 2010
Embun di pagi itu
Berpadu dalam tetes air yang jernih
Sinar mentari tlah mengeringkannya
Entah esok muncul kembali
Penyejuk kalbu hati yang gerah
Parasmu yang seperti embun
Jatuh meresap dalam bilik bilik jantungQ
Kau tancapkan duri-duri halusmu
EsokQ khan datang
Bilakha engkau selalu hadir?????
Bilakha engkau masih sejuk
Akankha mentari tetap mengusirmu
Kau yang seperti embun
Menyatulah dengan hatiQ
Disini tak ada mentari
Tak akan engkau hilang dalam kering
Wahai kau embunQ
Tetaplah dalam hatiQ
Teteskan sejukmu dalam aliran darah
Tak khan ke hembus kau selamanya
Perjuang Sang Rembulan
created by Armada Tham
on april 1nd, 2010, 22.15 o’clock
Di hadapku sayup kutatap
Cahaya bulan tampak redup
Terbias warna pelangi yang membulat mengitari
Awang-awang membeku tak kedinginan
Kian larut malam berlalu
Kian redup cahaya sang dewi malam
awang hitam mulai terbebas dari beku
perlahan mendekat menghampiri rembulan
mulai terdekap erat sang rembulan
tetap meronta melepaskan diri
emosi memuncak, rembulan telah hilang
tapi masih kulihat, seberkas cahaya merah
tangan mengepal penuh harap
seakan kualirkan tenaga untuknya
mulai terbelah selubung hitam
memudar menjauhi cahaya
hati bersorak takjub
tak ada setetes air mata hujan yang jatuh
tak jua angin yang datang mengusir awang
tapi sang rembulan dapat kembali bersinar terang
I L M U
Created by Thamrin on April 27th, 2010
Menatap mentari yang bersinar
Memandang rembulan yang bercahaya
Ku buka mata kulihat cahaya
Ku pejam mata kutatap kegelapan
Pada siapa ku bertanya
Mengapa ada cahaya…?
Pada siapa ku bertanya…?
Mengapa ada kegelapan
Apakah diamku dapat menjawab
Walau memejam mata mencari makna
Ku lihat hati masih kosong
Hanya ku dapat kesamaran dalam imaji
I L M U
IL MU
Yah, aku butuh ilmu
Akan kucari dengan harapan
Membuyar kebingungan dengan ilmu
Setiap pandangan memberi makna
Setiap suara mengalir ke memori
Tlah ku sentuh cita dengan imaji
Maka tak sulit bintang kugapai
Dengan keyakinan bukan kebimbangan
Mutiara hidup pun dapat ku raih
Cahaya masa depan yang cerah